courtesy of : allmusic.com“Musisi harus menciptakan musik. Pelukis harus menggoreskan lukisannya. Penyair harus menulis sajaknya – mereka harus melakukannya agar mencapai puncak kedamaian dalam diri mereka sendiri. Seseorang harus menjadi apa yang mereka inginkan “
( Abraham Maslow)
H.A.Rudall, penulis biografi Beethoven,menyatakan : “Pada musim dingin atau musim panas, Beethoven bangun pagi pada saat matahari terbit. Kemudian ia duduk di depan meja tulisnya, dan menulis hingga waktu makan siang tiba, sekitar pukul dua atau tiga sore. Ia tak pernah berhenti bekerja, kecuali untuk berjalan jalan mencari udara segar, itupun ia selalu membawa notes untuk menulis inspirasi yang didapatnya ”
Tanpa perjuangan yang keras, ia tak mungkin membuat karya karya yang hebat.
Memang, ada musisi yang sangat cerdas, seperti Mozart “Sang Anak Ajaib”.
Dalam sebuah buku disebutkan bahwa selain senang berfoya foya, Mozart adalah orang yang sangat tergesa gesa, berbeda dengan Beethoven yang teratur dan disiplin – yang juga terungkap dalam karya karyanya.
Memang, ada musisi yang sangat cerdas, seperti Mozart “Sang Anak Ajaib”.
Dalam sebuah buku disebutkan bahwa selain senang berfoya foya, Mozart adalah orang yang sangat tergesa gesa, berbeda dengan Beethoven yang teratur dan disiplin – yang juga terungkap dalam karya karyanya.
Mozart dan Beethoven menggambarkan dua pribadi dengan dua kebiasaan yang berbeda.
Tak banyak orang yang lahir seperti Mozart.
Ia dianugerahi kecerdasan musikal yang amat tinggi.
Namun sayang, ia mati muda.
Beberapa orang beranggapan bahwa hal itu terjadi karena ia menjalani hidupnya dengan tidak teratur.
Berbeda dengan Mozart, Beethoven lebih menyisakan jejak kehidupan yang lebih mungkin ditiru oleh pembaca riwayat kehidupannya secara alami.
Bahkan, ia masih bisa berkarya ketika menjadi tuli.
Tak banyak orang yang lahir seperti Mozart.
Ia dianugerahi kecerdasan musikal yang amat tinggi.
Namun sayang, ia mati muda.
Beberapa orang beranggapan bahwa hal itu terjadi karena ia menjalani hidupnya dengan tidak teratur.
Berbeda dengan Mozart, Beethoven lebih menyisakan jejak kehidupan yang lebih mungkin ditiru oleh pembaca riwayat kehidupannya secara alami.
Bahkan, ia masih bisa berkarya ketika menjadi tuli.
Ketelitian, kemahiran dan keapikan sebuah karya lahir dari inspirasi tanpa henti yang terus digali dan dipelajari dalam hidup seseorang.
Kini, untuk hidup dan panggilan yang sudah Tuhan berikan dalam kehidupan kita, maukah kita berkarya secara teratur dan konsisten?
( Ini pertanyaan khusus saya tujukan untuk diri sendiri)
Bagaimana dengan Anda, sahabat….. ??
Kini, untuk hidup dan panggilan yang sudah Tuhan berikan dalam kehidupan kita, maukah kita berkarya secara teratur dan konsisten?
( Ini pertanyaan khusus saya tujukan untuk diri sendiri)
Bagaimana dengan Anda, sahabat….. ??
Komentar
Posting Komentar