Langsung ke konten utama

Mitos Mitos Seputar Fashion

Pernahkah Anda mempertanyakan kebenaran dalam tiap tips fashion yang Anda baca di majalah atau internet?
Ataukah, Anda tipe orang yang selalu percaya dengan apa yang dikatakan orang tentang dunia fashion?
Banyak orang memegang erat-erat apa yang mereka percayai, dan hal itu kemudian yang membuat mereka jadi membatasi diri.
Ada yang jadi alergi dengan pakaian berpola garis horizontal karena tidak mau terlihat lebih gendut, ada pula yang menggandrungi pakaian warna gelap dan tidak pernah mau menyentuh pakaian warna terang.
Sikap ekstrim macam ini biasanya didapat dari pengetahuan yang kurang tentang dunia fashion.
Apa yang tidak disarankan kemudian berubah menjadi sesuatu yang salah, padahal bukan demikian maksud sebenarnya.
Oleh karena itu, berikut ini kita akan sama-sama mengintip beberapa mitos seputar dunia fashion yang kerap dipercayai, namun sebenarnya jauh dari kebenaran.
Mitos 1: Hindari busana dengan pola horizontal.
Pola strip horizontal telah mendapat cap buruk, padahal sama seperti pola vertikal yang bisa memberi efek menguruskan, maka pola horizontal dalam busana diciptakan dengan tujuan agar si kurus jadi tampak lebih berisi.
Selain itu, pola garis-garis horizontal yang rapat ternyata bisa membuat seseorang tampak lebih langsing dan tinggi.
Jadi, bagi Anda yang bertubuh gemuk atau kurus, pola garis horizontal adalah teman dan bukan lawan.
Mitos 2: Jangan pernah kombinasikan pola dengan gambar cetakan.
Padahal bila dipadukan, kedua ‘warna pakaian’ ini bisa menciptakan penampilan yang modis.
Hanya perlu memastikan bahwa keduanya berada dalam daerah warna yang sama.
Mitos 3: Hitam berarti langsing.
Meski hitam dan warna gelap lainnya tidak diragukan lagi bisa menciptakan kesan lebih langsing bagi tubuh seseorang, namun ukuran ketat dengan warna yang sama justru bisa memberikan kesan sebaliknya.
Jadi, jika ingin tampak slim, pilihlah busana warna gelap yang tidak terlalu ketat agar tubuh Anda tidak tampak lebih lebar dengan lekukan-lekukan yang menonjol.
Mitos 4: Jangan kenakan warna putih saat musim dingin/ hujan datang.
Salah satu alasan mengapa ibu melarang kita memakai pakaian putih saat musim hujan tiba adalah agar penampilan tidak mudah tercoreng akibat bercak-bercak becek yang mungkin melekat di atas warnanya yang putih.
Di luar alasan itu, sebenarnya warna putih merupakan warna yang cukup bersahabat untuk dikenakan, meski saat musim hujan tiba, apalagi bila busana tersebut dibuat dari bahan yang berkualitas.
Mitos 5: Memakai bra dengan kop lebih kecil akan membuat payudara tampak lebih besar
Salah besar! Anda disarankan untuk melindungi payudara dengan membeli penyangga yang sesuai ukuran.
Jika Anda ingin ‘mendongkrak’ buah dada agar tampak lebih montok, maka pilihlah bra dengan tambahan bantalan di dalamnya.
Hal ini lebih baik daripada memaksakan payudara dalam kop bra yang sempit.
Mitos 6: Untuk wanita berbadan tambun, menyamarkan pinggang akan membuat penampilan tampak lebih langsing.
Anjuran ini benar-benar salah.
Sebab, menyamarkan bentuk tubuh yang besar dengan pakaian berukuran longgar justru akan membuat seseorang tampak lebih besar.
Sebaliknya, jika Anda gemuk dan ingin kelihatan lebih langsing, maka pakailah pakaian yang pas dengan ukuran tubuh Anda, jangan terlalu ketat, dan terlalu longgar.
Mitos 7: Sabuk dan sepatu harus memiliki warna senada
Mungkin hal ini ada benarnya untuk tips fashion di masa lampau, namun untuk masa modern seperti sekarang tidak ada alasan kuat yang tersisa tentang mengapa Anda harus mengenakan sabuk yang sewarna dengan sepatu.
Justru pemakaian sabuk yang beda warna dengan sepatu bisa menambah kesan menarik dalam berpenampilan.
Mitos 8: Memakai banyak aksesoris bisa membuat penampilan tampak segar
Padahal kenyataannya dengan memakai banyak aksesoris akan membuat penampilan jadi rusak, karena terlalu penuh, ramai, dan ‘berat’.
Sebaiknya Anda mengenakan satu aksesoris saja yang berpusat pada satu tempat, misalnya hanya pada area telinga, tangan, atau leher saja.
Selamat mencoba dan berkreasi…..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN OBSERVASI ANAK TUNADAKSA

LAPORAN HASIL OBSERVASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS   (TUNA DAKSA) Mata Kuliah       : Pendidikan Inklusi Dosen               : Dedi Mulia,M.Pd Nama Anggota:                                     Farhana Nursyamsi U              (2227150138)                                     Hanifah Dwi Anggrayni          (2227141486)                 ...

BILANGAN DAN LAMBANGNYA SERTA PEMBELAJARANNYA DI SD

MODUL 2 BILANGAN CACAH Kegiatan Belajar 1 Bilangan dan lambangnya serta pembelajarannya di SD A.     BILANGAN DAN LAMBANGNYA Dalam proses pembelajaran pokok bahasan bilangan dan lambangnya, hendaknya disiapkan media kertas atau bilangan masing – masing bertuliskan lambang bilangan seperti : 1, 10, 100, 1000, 10.000, 100.000. misalnya dalam sub pokok bahasan mengenal bilangan 100.001 – 500.000, langkah – langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut. 1.       Guru menjelaskan ulang nilai tempat yang ditempati oleh angka – angka suatu lambang bilangan yang terdiri dari 5 angka, dengan pertolongan kartu bilangan 1, 10, 100, 1000, 10.000, 100.000. 2.       Mengulang membaca dan menulis lambang bilangan yang terdiri dari 5 angka, misalnya guru menulis di papan tulis beberapa lambing bilangan 5 angka, siswa disuruh menulis nama bilangannya . 3.       Guru menjelaskan bahwa 1...

KEARIFAN LOKAL MITOS NYI RORO KIDUL VERSI BANTEN KIDUL

SEBAGAI SIMBOL KEARIFAN LOKAL : NYI RORO KIDUL VERSI BANTEN KIDUL Indonesia merupakan Negara yang paling kaya dalam segi budaya, Indonesia mempunyai banyak suku, etnis, ras dan bermacam – macam agama tetapi tetap satu jua dalam Bhineka Tunggal Ika. Provinsi Banten memiliki segudang kearifan lokal, baik wisata alam pegunungan, pantai maupun wisata tempat - tempat bersejarah. Di antaranya yang berkaitan dengan peninggalan Kesultanan Banten, seperti Benteng Spelwijk, Mesjid Agung, Banten Lama, Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, maupun Vihara Avalokitesvara. Tak kalah menariknya adalah mitos – mitos yang berada di Banten salah satunya adalah mitos Si Ratu Pantai Selatan “Nyi Roro Kidul”.       Masyarakat sunda mengenal legenda mengenai penguasa spiritual kawasan Laut Selatan Jawa Barat yang berwujud perempuan cantik yang disebut Nyi Roro Kidul. Legenda yang berasal dari kerajaan sunda pajajaran berumur lebih tua daripada legenda kerajaan Mataram Islam d...