MAKALAH
OBSERVASI TERKAIT DENGAN
PEMBELAJARAN IPS KELAS RENDAH
KELAS: III C / PGSD
NAMA KELOMPOK :
Budy Setiawan (2227142424)
Diana
(2227140843)
Eva Gestafiani (2227141505)
Hanifah Dwi Anggrayni (2227141486)
Kartika (2227142021)
Siti Mariam Ulfah (2227142131)
Ukhti Annisa (2227142111)
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
TAHUN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini sesuai pada waktunya. Shalawat teriring salam semoga tercurah kepada suri
tauladan umat Islam Nabi Muhammad SAW. Semoga kita kelak mendapat syafaat
beliau di hari akhir. Bahasan kali ini mengupas mengenai “OBSERVASI
IPS KELAS RENDAH” DALAM PEMBELAJARAN IPS SD KELAS RENDAH.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas Mata Kuliah Pendidikan IPS kelas rendah. Tujuan penyusunan
makalah ini adalah untuk
mengenali dan memahami tentang metode, model, sumber belajar, media
pembelajaran, dan evaluasi yang digunakan di SDIT KHAIRUNNAS, Kami menyadari,
bahwa dengan keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan kami dalam penyusunan
makalah ini, dirasakan masih jauh dari
sempurna, maka untuk itu kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun demi perbaikan penulisan makalah ini.
Mudah-mudahan segala amal baik yang telah
diberikan kepada kami mendapat balasan
yang setimpal dari ALLAH SWT. Harapan
kami mudah-mudahan makalah ini
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Serang,
November 2015
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................... i
Daftar
Isi......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.............................................................................................
B.
Tujuan Penulisan..........................................................................................
BAB II
PROFIL SEKOLAH
A. Profil Sekolah............................................................................................
B. Visi
Sekolah...............................................................................................
C. Misi
Sekolah..............................................................................................
D. Tujuan .......................................................................................................
BAB III HASIL OBSERVASI
A. Metode Yang digunakan..........................................................................
B. Model Yang digunakan............................................................................
C. Sumber Belajari........................................................................................
D. Media Pembelajaran.................................................................................
E. Evaluasi....................................................................................................
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada hakikatnya Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi suatu mata pelajaran yang dapat mengantarkan
peserta didik untuk dapat menjawab masalah-masalah mendasar tentang individu,
masyarakat, pranata sosial, problem sosial, perubahan sosial, dan kehidupan masyarakat
berbangsa, dari waktu ke waktu.
Peserta didik
diharapkan akan dapat menjawab pertanyaan tersebut di atas melalui substansi
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diperlukan bagi peserta didik dalam proses menuju
kedewasaan dan mencapai keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat di kelak
kemudian hari. Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu social.
Mata Pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
·
Mengenal konsep-konsep yang penting dalam kehidupan
bermasyarakat dan lingkungannya.
·
Memliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan
kreatif, ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
·
Memiliki kemampuan dan kesadaran terhadap nilai-nilai
sosial dan kemanusiaan, serta berkebangsaan.
·
Mampu berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, baik secara lokal, nasional maupun global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat
pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui secara langsung bagaimana kegiatan belajar mengajar proses pembelajaran IPS kelas rendah.
2. Untuk
mengetahui dan memahami Metode yang digunakan.
3. Untuk
mengetahui dan memahami Model yang digunakan.
4. Untuk
mengetahui dan memahami Sumber belajar yang digunakan.
5.
Untuk mengetahui dan memahami Media Pembelajaran yang digunakan.
6.
Untuk mengetahui dan memahami Evalusi.
BAB II
PROFIL SEKOLAH
2.1 Identitas Sekolah
Nama
Sekolah : SD Islam Khairunnas
NPSN : 20605573
NSS : 102280409034
Alamat
Sekolah
a. Jalan : Komplek Taman Ciruas Permai
blok E Pelawad Ciruas - Serang
b. Kecamatan : Ciruas
c. Kota : Kab. Serang
d. Provinsi : Banten
Nomer
Telepon : (0254) 8285390
Situs :
lembagapendidikanislamkhairunnas
Kode
Pos : 42182
Status
Sekolah : Swasta
Jenjang
Sekolah : SD
Akreditasi : A
Waktu
Sekolah : Pagi
Sarana
dan Prasarana Sekolah :
·
Lab. Komputer
·
Perpustakaan
·
Mushola
·
Lapangan olahraga
·
Ruang UKS
·
Kantin
2.2 Visi, Misi, dan Tujuan SD Islam Khairunnnas
a. Visi
Mencetak tempat terbaik
untuk belajar, bermain, dan bersosialisasi serta menghasilkan anak yang cerdas,
mandiri, dan berakhlak mulia berdasarkan ajaran Islam.
Landasan Visi :
-
QS. Luqman, 31 :13
“Dan (ingatlah) ketika luqman berkata pada anaknya, diwaktu ia member
pelajaran kepadanya : “ Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah kezhaliman yang besar” (QS. Luqman ayat : 13)
-
QS. Az-Zumar, 39 : 09
(apakah kamu Hai orang
musyrik yang lebih beruntung) ataukan orang yang beribadat di waktu-waktu malam
dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhannya ? Katakanlah : “ Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang yang tidak mengetahui ?” Sesungguhnya orang
yang barakallah yang dapat menerima pelajaran.
(QS.
Az-Zumar ayat : 09)
Indikator
Visi :
- Lurus
dalam aqidah dan akhlaqul karimah
- Disiplin
dalam proses pembelajaran guna meningkatkan peserta didik yang kuat dalam imtaq
dan iptek.
- Unggul
dalam prestasi akademik dan non akademik baik local, nasional, dan
internasional
- Menciptakan
sekolah yang unggul, Agamis, Bersih, Sehat dan Berprestasi.
b.
Misi
1. Mewujudkan lulusan yang memiliki kemantapan
aqidah, kemantapan ibadah, keluhuran, dan kemuliaan akhlak dan unggul dalam
prestasi akademik dan non akademik.
2. Mewujudkan
administrasi kurikulum yang lengkap berstandar nasional.
3.
Mewujudkan proses pembelajaran yang variatif dan inofatif dengan bermuatan
IMTAQ dan IPTEK.
4.
Mewujudkan komitmen dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan yang
professional.
5.
Mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan relevan dalam
mendukung pembelajaran.
6. Mewujudkan
pengelolaan pendidikan yang partisipatif, transparan dan akuntabel.
7. Mewujudkan sumber
dana yang memadai
8.
Mewujudkan sistem penilaian yang multiaspek untuk semua mata pelajaran dan
semua jenjang kelas.
9.
Menyediakan layanan pengembangan bakat, minat dan potensi siswa yang melalui
kegiatan ekstrakulikuler
c.
Tujuan Sekolah
Pada tahun pelajaran
2015/2016 sekolah ini diharapkan :
1. Memiliki lulusan yang memiliki kemantapan
aqidah, kemantapan ibadah, keluhuran, dan kemuliaan akhlak dan unggul dalam
prestasi akademik dan non akademik.
2. Memiliki administrasi kurikulum yang lengkap
berstandar nasional.
3.
Melaksanakan proses pembelajaran yang variatif dan inofatif dengan bermuatan
IMTAQ dan IPTEK.
4. Memiliki komitmen dan kompetensi tenaga
pendidik dan kependidikan yang professional.
5.
Memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan relevan dalam mendukung pembelajaran.
6. Melaksanakan
pengelolaan pendidikan yang partisipatif, transparan dan akuntabel.
7. Memiliki sumber dana
yang memadai
8.
Memiliki sistem penilaian yang multiaspek untuk semua mata pelajaran dan semua
jenjang kelas.
BAB
III
HASIL OBSERVASI
3.1
Metode yang Digunakan
Metode dalam Pembelajaran IPS di
Sekolah Dasar Islam Khairunnas, Metode adalah cara yang dianggap
efisien yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan suatu mata pelajaran
tertentu kepada siswa, agar tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam
proses kegiatan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif.
Sehubungan
dengan hal tersebut seorang guru dituntut untuk menguasai macam macam metode
mengajar sehingga dapat menentukan metode apa yang paling tepat digunakan dalam
proses pembelajarannya, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh
guru betul-betul menjadi milik siswa. Dan metode yang digunakan oleh guru di
SDIT KHAIRUNNAS,yaitu:
1.
Metode CTL
Pendekatan
CTL merupakan konsep belajar yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa.
Karakteristik pendekatan pembelajarn CTL adalah :
1.
Kerja sama
2. Menyenangkan.
3. Pembelajaran terintegrasi
4. Menggunakan berbagai sumber
5. Siswa (aktif,kreatif,dan kritis)
,guru (harus kreatif).
6. Dinding kelas dan lorong –lorong
penuh dengan hasil karya siswa,misalnya peta,gambar.
7. Laporan kepada orang tua tidak hanya
berupa rapor,tetapi dapat berupa hasil karya siswa, misalnya laporan /
tugas,karangan.
Unsur
yang terkandung dalam CTL antar lain :
1. Konstruktivisme
( constructivism )
2. Menemukan
( inquiry )
3. Bertanya
( Questioning )
4. Masyarakat
belajar ( learning community )
5. Pemodelan
( modeling )
6. Refleksi
(reflection )
7. Penilaian
yang sebenarnya ( authentic assessment )
2.
Metode Cooperative learning
Cooperative
learning atau sering disebut dengan kooperasi adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas yang diorganisasikan.
Pembelajaran tersebut difokuskanpada pertukaran informasi terstrukturantar
sisswa dalam kelompok yang bersifat social dan pembelajar bertanggung jawab
atas tugasnya masing – masing.
Teknik
teknik pembelajarn cooperative learning:
·
Teknik mencari pasangan
Teknik ini
digunakan untuk memahami suatu konsep atau infor masi tertentu yang harus
ditemukan siswa. Keunggulannya siswa dapat mencari pasangna sambil belajar
menggali satu konsep atau tema dalam suasana yang menyenangkan. Tenik ini dapat
digunakan dalam semua mata pelajaran da untuk semua tingkat usia anak.
·
Bertukar pasangan
Tenik
dapat member kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain.
Teknik ini jga dapat diterapkan kepada semua mata pelajaran dan semua tingkat
usia anak didik.
·
Berpikir berpasangan berempat
Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja
sendiri atau bekerjasama dengan siswa lain. Keunggulannya adalah optimalisasi
partisipasi siswa. Teknik ini juga dapat diterapkan pada semua mata pelajaran
dan semua tingkatan usia anak didik.
3.
Metode Kelompok
Teknik ini dapat diterapkan pada
semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia anak didik. Dalam kegiatan
keliling kelompok,masing – masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk
memberikan kontribusinya dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota
lainnya.
4.
Metode Jigsaw
Teknik dapat digunakan untuk
kegiatan pembelajaran membaca , menulis , berbicara , dan mendengarkan. Teknik
ini dapat diterapkan untuk semua kelas dan cocok untuk mata pelajaran bahasa
Indonesias, IPA, IPS, dan Agama.
5.
Metode
Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang
umum dipakai. Dengan metode ceramah dapat menyampaikan pengetahuan factual yang
banyak dan generalisasi-generalisasi, namun kesemuanya ini tidak berarti banyak
jika tidak ada gambaran kongkret dalam bentuk contoh dan peragaan (model,
tiruan, gambar, dll).
3.2
Model
yang Digunakan
1.
Model Bermain Peran
Model mengajar ini bertujuan mendesain pandangan siswa ke
dalam nilai-nilai pribadian dan nilai-nilai sosial, dengan tingkah laku mereka
sndidri dan nilai-nilai tersebut menjadi sumber bagi penemuan mereka. Pada
model bermain peran, (Joice dan Weill, 1996) siswa mengeksplorasi
problem-problem relasi manusia dalam situasi masalah yang sedang berlangsung
kemudian mendiskuikannya. Secara bersama-sama siswa dapat menggali perasaan,
sikap, nilai-nilai, dan strategi pemecahan masalah. Langkah-langkah dalam
pembelajaran bermain peran (Bruce Joice, 2006) adalah sebagai berikut:
- Tahap 1 : persiapan kelompok
(identifikasi dan memperkenlkan masalah, mengeksplisit masalah, menggali
issue utama, penjelasan bermain peran)
- Tahap 2 : pemilihan partisipan
(analisis peran, memilih pemain peran)
- Tahap 3 : setting tahapan
bermain (setting aturan main, penegasan peran, menmukan masalah-masalah
dari dalam yang mungkin terjadi pada situasi masalah)
- Tahap 4 : menyiapkan pengamat
(menentukan apa yang harus dicari pengamat, menandai lembar/tugas
observasi)
- Tahap 5 : memerankan (memulai
bermain peran, mengendalikan bermain peran, menghentikan bermain peran)
- Tahap 6 : diskusi dan evaluasi
(membahas permainan peran-peristiwa, posisi, dan realisasinya)
- Tahap 7 : memainkan peran
kembali
- Tahap 8 : diskusi dan evaluasi
(seperti pada tahap 6).
2. Model Laboratori
Model
mengajar ini bertujuan agar siswa memiliki ketrampilan hubungan interpersonal
dan keterampilan bekerja kelompok sehingga memiliki kesadaran pribadi dan
fleksibilitas. Laboratorium dapat bersifat dalam ruangan (indoor) dapat pula di
luar ruangan (out door). Pembelajaran sangat memerlukan laboratorium di luar
ruangan.
3.
Model Inkuiri
Sosial
Tujuan mengajar dengan model inkuiri sosial adalah agar
siswa mampu memecahkan masalah-masalah sosial, terutama melalui inkuiri
(penemuan) ilmiah akademik dan berpikir logis. Model inkuiri untuk ilmu sosial ini sebagaimana dikemukakan dalam
(Bruce Joice, 1986) secara sederhana orientasinya pada kepekaan guru dan siswa
pada domain masalah-masalah sosial. Langkah-langkah pembelajaran model ini
adalah:
- Orientasi: kepekaan terhadap
masalah dilematis dan pengembangan gagasan umum tentang masalah yang
diangkat sebagai pijakan inkuiri
- Hipotesis: pengembangan
hipotesis yang dapat memadu inkuiri dan pengujian
- Pendefinisian: penjelasan dan
pendefinisian istilah-istilah dalam hipotesis
- Eksplorasi: pengujian hipotesis
dalam bentuk validitas logis dan konsistensi internal berdasarkan pada
pengujian
- Pembuktian: pengumpulan dan
rekonsiliasi fakta-fakta dengan tema-tema pada hipotesis untuk diuji
- Generalisasi : ekspresi
pemecahan atau pernyataan tentang masalah.
3.3 Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat
dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan,
untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektifitas dan
efisiensi tujuan pembelajaran. (Association for Educational Communications and
Technology, dan sumber belajar yang di gunakan oleh SDIT KHAIRUNNAS, yaitu:
1. Materi bahan bacaan (Reading
Materials):
- buku
teks
- Lembar
Kerja Siswa (LKS)
- Ensiklopedia
- Majalah
- Kliping
- Brosur
Perjalanan
2. Materi bukan bacaan (non
reading materials):
1. Gambar-Gambar,
Foto, Ilustrasi.
2. Film
3. Rekaman (recording)
4. Globe,
Peta, dan Grafik
5. Kartun
6. Karikatur
7. Museum
8. Alam
9. Sumber
Masyarakat (Community
Resources)
1. Perpustakaan
2. ruang belajar
3. studio
4. lapangan
5. olah raga, dll.
6. wawancara,
7. kerja kelompok
8. observasi
9. simulasi,
10. permainan, dll.
11. taman
12. terminal
13. pasar
14. toko
15. museum
16. pabrik, dll.
3.4 Media Pembelajaran
1. Gambar
diam
Grafik,
chart (kartu), peta, diagram, poster, komik, foto, lukisan, adalah
contoh-contoh yang termasuk gambar diam. Media ini merupakan media yang sangat
mudah dikembangkan oleh guru.
2. Rekaman
suara
Misalnya
rekaman percakapan Bahasa Inggris, rekaman pidato Bung Tomo ketika
menggelorakan rakyat Surabaya dalam melawan Sekutu, dan sebagainya.
3.
Televisi
Televisi
termasuk dalam kategori media audio visual. Guru dapat menggunakan televisi
pada siaran terbuka (broadcast), televisi siaran tertutup/ CCTV (Closed Circuit
Television), maupun VTR (Video Tape Recorder) yang saat ini telah dikembangkan
melalui VCD (Video Compact Disk).
4. Benda
Asli (Real things)
Guru
dapat mengumpulkan berbagai benda seperti tanaman, zat kimia, bebatuan,
senjata, alat kesehatan, sebagai media pembelajaran. Guru juga dapat mengundang
pelaku sejarah, hakim, jaksa, psikolog, polisi, untuk belajar dalam ruangan
kelas. Benda-benda asli atau orang inilah yang disebut real things. Dalam real
things guru juga dapat menggunakan simulasi sebagai media pembelajaran.
Simulasi dapat berupa bentuk bermain peran (role playing) atau melihat kejadian
secara langsung seperti persidangan, debat calon bupati, dan sebagainya.
5. Model
Model
merupakan benda tiruan yang disajikan mirip atau menyerupai benda asli yang
dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Globe, miniatur candi, miniatur
persidangan, lapisan tanah, atau benda-benda kecil yang diperbesar seperti
kuman.
3.5 Evaluasi
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
4.2
Saran
LAMPIRAN

Komentar
Posting Komentar