DANAU TASIKARDI
Provinsi Banten memiliki segudang lokasi wisata, baik wisata
alam pegunungan, pantai maupun wisata tempat – tempat bersejarah. Di antaranya
yang berkaitan dengan peninggalan Kesultanan Banten, seperti Benteng Spelwijk,
Mesjid Agung Banten Lama, Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, maupun Vihara
Avalokitesvara. Takkalah
menariknya adalah Situs Danau Tasikardi.
Saat ini Danau Tasikardi dijadikan obyek wisata dan termasuk
salah satu tempat bersejarah Kawasan Wisata Banten Lama yang cukup ramai
dikunjungi wisatawan, terutama pada hari libur. Menurut sejarahnya, Danau
Tasikardi merupakan tempat pemandian para puteri kerajaan. Nama Tasikardi
sendiri berasal gabungan kata dari bahasa Sunda yang artinya danau buatan.
Danau ini dibuat pada masa pemerintahan Panembahan Sultan Maulana Yusuf
(1570-1580 M), putra Sultan Maulana Hasanuddin, sultan pertama Kerajaan Banten.
Konon, danau yang luasnya mencapai 5 hektar
bagian dasarnya dilapisi dengan ubin batu bata. Pada masa itu, danau buatan
ini, dulu nya merupakan tempat peristirahatan sultan - sultan Banten bersama
keluarganya.
Lokasi Situs Danau Tasikardi terletak di Desa Margasana,
Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, sekitar 6 km dari pusat Kota Serang. Ada
dua rute yang dapat Anda lalui menuju Danau Tasikardi. Rute pertama melalui Jl.
Banten Lama, melewati Pelabuhan Karanghantu, Benteng Speelwijk dan Vihara Avalokitesvara.
Rute kedua dapat dilalui dari Kota Serang mengambil
arah menuju Kota Cilegon. Di Kota Kecamatan Kramatwatu, Anda dapat mengambil arah
keutara (belok kanan) menuju Danau Tasikardi dengan jarak yang sama.
Infrastruktur jalan dari kedua arah terbilang mulus.
Harga Tiket Wisatawan yang bertamasya ke Danau Tasikardi hanya
dipungut biaya sebesar Rp5.000 per orang. Di kawasan Danau Tasikardi terdapat kantin
dan toko yang menyediakan berbagai kebutuhan wisatawan, seperti makanan,
minuman, dan perlengkapan untuk memancing. Berbagai fasilitas lainnya, seperti camping ground,
tempat parkir, serta jasa persewaan perahu atau bebek – bebekan dan tikar juga tersedia
di sini.
1.
ASAL
USUL DANAU TASIKARDI
Tasikardi
adalah sebuah danau yang berada di kabupaten serang tepatnya di kecamatan Kramatwatu
dimana pada zaman dahulu tempat ini dijadikan sebagai tempat rekreasi
sultan-sultan dan keluarganya, tempat pemandian para putri kerajaan, dan tempat
ini juga berfungsi sebagai penampungan air. Sebelum air di tampung
ditempat ini air harus disaring terlebih dahulu. Ada 3 bangunan yang berfungsi untuk
menyaring air dimana bangunan tersebut tidak lain adalah pengindelan abang (
penyaringan merah ), pengindelan putih ( penyaringan putih), dan yang terakhir pengindelan
emas ( penyaringan emas). Ketiga bangunan tersebut berada dalam satu garis lurus,
menghubungkan pemandian tasikardi dengan pemandian yang ada dalam istana surosowan.
Kondisi banten lama yang terletak di pinggir pantai, memiliki lingkungan tanah
yang banyak menyerap air laut. Tidak ditatanya perkotaan dengan baik,
mengakibatkan kota menjadi becek dan sungai pun selalu kotor. Kondisi perkotaan
semacam itu bukan merupakan pemukiman yang sehat. Sehingga berjangkitnya penyakit,
selalu bersifat epidemis menjadi wabah yang menular. Korban - korban yang
meninggal, tidak hanya menyerang rakyat biasa melainkan juga diderita oleh
orang - orang Belanda yang bermukim di Benteng Speelwijk. Karena bertambah ramainya
arus lalu lintas, berjangkit pula penyakit yang dibawa oleh kapal – kapal asing
yang telah melintasi samudera berbulan – bulan lamanya. Pada tahun - tahun selanjutnya,
dengan lingkungan kota pelabuhan yang pengap dikelilingi tembok, wabah penyakit
bukan hanya merusakkan daya tahan tubuh penduduk tetapi juga melemahkan
mental mereka.
Pembangunan air melalui pipa - pipa yang dialirkan dari danau buatan TasikArdi, merupakan satu cara untuk mengatasi lingkungan pemukiman Kota Banten Lama yang 'kumuh'. Inilah latar belakang atau asal usul mengapa danau Tasikardi dibuat.
Pembangunan air melalui pipa - pipa yang dialirkan dari danau buatan TasikArdi, merupakan satu cara untuk mengatasi lingkungan pemukiman Kota Banten Lama yang 'kumuh'. Inilah latar belakang atau asal usul mengapa danau Tasikardi dibuat.
2.
MANFAAT
DANAU TASIKARDI
·
PENAMPUNGAN
AIR DAN MENGAIRI SAWAH
Danau yang dikenal dengan Situ Tasikardi berfungsi menampung air dari Sungai Cibanten untuk mengairi areal persawahan dan memenuhi pasokan air bagi keluarga keraton dan masyarakat sekitarnya. Air Danau Tasikardi dialirkan ke Keraton Surosowon melalui pipa - pipa yang terbuat dari tanah liat berdiameter 2 - 40 sentimeter. Sebelum air digunakan, terlebih dulu diendapkan di pengindelan abang (penyaringan merah), pengindelan putih (penyaringan putih), dan pengindelan emas (penyaringan emas).
Makanya, danau ini dikenal juga sebagai pusat
peradaban zaman keemasan Kesultanan Banten. Karena waktu itu saja, seperti sudah
menggunakan teknologi modern.
Mengunjungi Danau Tasikardi yang konon airnya tidak
pernah kering dan meluap ini terbilang istimewa. Karena dengan mengunjungi danau
tersebut, berarti wisatawan telah mengunjungi situs sejarah sekaligus obyek wisata
yang mempesona yang jarang ditemui di tempat lain.
Sebagai situs sejarah, keberadaan danau ini adalah bukti kegemilangan peradaban Kesultanan Banten masalalu. Untuk ukuran saat itu, membuat waduk atau danau buatan untuk mengairi areal pertanian dan memenuhi kebutuhan pasokan air bagi penduduk merupakan terobosan yang cemerlang.
Sebagai situs sejarah, keberadaan danau ini adalah bukti kegemilangan peradaban Kesultanan Banten masalalu. Untuk ukuran saat itu, membuat waduk atau danau buatan untuk mengairi areal pertanian dan memenuhi kebutuhan pasokan air bagi penduduk merupakan terobosan yang cemerlang.
·
TEMPAT REKREASI RAMAI
Sebagai obyek wisata sejarah, danau ini merupakan salah satu tempat rekreasi yang cukup ramai dikunjungi pelancong, terutama pada akhir pekan dan hari – hari libur lainnya. Air danaunya yang tenang dan bergerak mengikuti hembusan angin, serta jejeran pepohonan rindang yang mengelilinginya, tepat sekali dipilih sebagai tempat rekreasi yang menyenangkan bersama keluarga, atau sekadar untuk mencari inspirasi. Nuansa agraris nan hijau yang tercermin dari hamparan luas areal persawahan yang mengitari danau, apalagi ketika memasuki musim tanam atau musim panen, kian melengkapi daya tarik kawasan ini. Wisatawan dapat menikmati keindahan Danau Tasikardi dari bawah rindangnya pepohonan, atau sambil lesehan di atas tikar yang disewakan.
Selain itu, danau ini
adalah rumah bagi banyak ikan, sehingga pelancong yang suka memancing dapat menyalurkan
hobinya di sini sepuas hati. Sedangkan bagi wisatawan yang ingin “menyatu”
dengan kawasan danau, dapat berkemah di camping ground yang luas dan aman yang
terdapat di kawasan ini. Bila bosan berada
di tepi danau, anda dapat mendatangi sebuah pulau yang dahulunya merupakan tempat
rekreasi keluarga kesultanan. Untuk mencapai pulau yang berjarak sekitar 200
meter dari bibir danau ini, wisatawan dapat menyewa perahu.
Keberadaan situs-situs
yang berada di Kabupaten Serang dan Kota Serang tersebut, selain menjadi saksi bisu
tentang kegemilangan peradaban Kesultanan Banten pada masa lampau, juga merupakan
tempat tujuan wisata sejarah yang mengasyikkan.
Komentar
Posting Komentar